Jumat, 07 Mei 2010

PRANATA SOSIAL

Pranata

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pranata atau institusi adalah norma atau aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat yang khusus. Norma/aturan dalam pranata berbentuk tertulis (undang-undang dasar, undang-undang yang berlaku, sanksi sesuai hukum resmi yang berlaku) dan tidak tertulis (hukum adat, kebiasaan yang berlaku, sanksinya ialah sanksi sosial/moral (misalkan dikucilkan)). Pranata bersifat mengikat dan relatif lama serta memiliki ciri-ciri tertentu yaitu simbol, nilai, aturan main, tujuan, kelengkapan, dan umur.

Institusi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

  • Institusi formal adalah suatu institusi yang dibentuk oleh pemerintah atau oleh swasta yang mendapat pengukuhan secara resmi serta mempunyai aturan-aturan tertulis/ resmi. Institusi formal dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
    • Institusi pemerintah adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan suatu kebutuhan yang karena tugasnya berdasarkan pada suatu peraturan perundang-undangan melakukan kegiatan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dan meningkatkan taraf kehidupan kebahagiaan kesejahteraan masyarakat. Institusi Pemerintah atau Lembaga Pemerintah dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
      1. Lembaga pemerintah yang dipimpin oleh seorang menteri.
      2. Lembaga pemerintah yang tidak dipimpin oleh seorang menteri, dan bertanggung jawab langsung kepada presiden (disebut Lembaga Pemerintah Non-Departemen). Contoh : Lembaga Administrasi Negara dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
    • Institusi swasta adalah institusi yang dibentuk oleh swasta (organisasi swasta) karena adanya motivasi atau dorongan tertentu yang didasarkan atas suatu peraturan perundang-undangan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Institusi atau lembaga ini secara sadar dan ikhlas melakukan kegiatan untuk ikut serta memberikan pelayanan masyarakat dalam bidang tertentu sebagai upaya meningkatkan taraf kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Contoh : Yayasan Penderita Anak Cacat, Lembaga Konsumen, Lembaga Bantuan Hukum, Partai Politik.
Institusi non-formal adalah suatu institusi yang tumbuh dimasyarakat karena masyarakat membutuhkannya sebagai wadah untuk menampung aspirasi mereka. Ciri-ciri institusi non-formal antara lain:
  1. Tumbuh di dalam masyarakat karena masyarakat membentuknya, sebagai wadah untuk menampung aspirasi mereka.
  2. Lingkup kerjanya, baik wilayah maupun kegiatannya sangat terbatas.
  3. Lebih bersifat sosial karena bertujuan meningkatkan kesejahteraan para anggota.
  4. Pada umumnya tidak mempunyai aturan-aturan formal (Tanpa anggaran dasar/Anggaran rumah tang

NATION STATE

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bangsa, etnik, ras, suku

Apakah benar terjemahan-terjemahan berikut:

Jika ya, ada beberapa kategori dan halaman yang tampaknya harus disesuaikan judulnya. Mohon pendapat Wikipediawan. •• ivanlanin 19:01, 28 April 2007 (UTC)

Benar semua. Nation = bangsa, sebagai bangsa yang mendiami sebuah negara. Hal ini merupakan konsep politik. Lalu tapi dalam bahasa Indonesia ada eufemisme yang dipengaruhi oleh politik. Ethnic group sering diterjemahkan suku (bangsa). Jaman sekarang arti antara etnik dan suku menjadi kabur. Menurut KBBI saya (1997) suku adalah "satuan bangsa sebagai bagian yang lebih besar".

Sedangkan tribe adalah suku yang sebenarnya. Sebuah kelompok manusia yang jumlahnya tidak melebihi berapa ratus jiwa. Ras tidak masalah. Jared Diamond dalam bukunya Guns, Germs and Steel (1997) membagi kelompok manusia sebagai berikut:


band tribe chiefdom state
jumlah puluhan ratusan ribuan lebih dari 50.000
pola pemukiman nomadis satu desa beberapa desa negara
hubungan keluarga keluarga
berdasarkan
klan
klas
dan tempat tinggal
klas
dan tempat tinggal
etnisitas 1 1 1 1 atau lebih

Maaf ini agak kepanjangan :-) tapi mungkin agak jelas, jadi ada overlap antara beberapa konsep. Meursault2004ngobrol 20:20, 28 April 2007 (UTC)

Sekalian nanya, padanan kata "band" dalam bahasa Indonesia apa ya? --(-_-") RickySetiawan (kirim pesan) 23:20, 28 April 2007 (UTC)

Saya barusan lihat di kamus Shadilly dan Echols "gerombolan". Saya tidak tahu padanan yang lebih tepat apa. Meursault2004ngobrol 23:31, 28 April 2007 (UTC)

Kalau band of bandits mungkin ya cocok kalau dibilang gerombolan.. hehe.. just kidding.. Mungkin "sub-suku" bisa dipakai untuk "band"; sementara "suku" sepertinya dalam bahasa Indonesia memang dipakai baik untuk yang ratusan "tribe" ataupun yang ribuan "chiefdom". "Bangsa" sepertinya cukup aman untuk "state". Salam, Naval Scene 02:45, 29 April 2007 (UTC)

Thx atas masukannya. Saya terus terang paling bingung mengapa "ethnic group" diterjemahkan menjadi "suku (bangsa)". Apakah boleh kita luruskan? Satu lagi, Kategori:Tokoh menurut negara apakah lebih baik diubah menjadi Kategori:Tokoh menurut bangsa (en:Category:People by nationality)? Karena tampaknya dalam hal ini lebih tepat menggunakan istilah "bangsa" daripada "negara". •• ivanlanin 04:23, 29 April 2007 (UTC)
Saya tidak masalah jika tokoh menurut negara diubah menjadi bangsa. Sebab di en: misalnya, tokoh Britania dibagi menjadi 4-5 bangsa (Inggris, Skotlandia, Wales, Irlandia Utara dan Irlandia). Cuma ada masalah baru, bagaimana dengan bangsa2 yang bermukim di banyak negara? Bangsa Tionghoa yang minimal di 4 negara, bangsa Jerman di banyak negara. Nanti malah jadi kacau. Bagaimana kalau nama kategori diubah tetapi tetap menurut negara saja. Jadi namanya saja yang diubah?
Sedangkan di Indonesia nama suku (bangsa) sudah menjadi sinonim dari etnisitas karena alasan politik. Jadi ya tetap digunakan seperti ini tidak apa-apa. Di Indonesia misalkan ada suku Jawa, suku Sunda dan bahkan suku Tionghoa dan suku Arab padahal konsep ini merujuk ke etnisitas. Penggunaan kata suku yang benar sebenarnya merujuk ke masyarakat primordial yang tinggal di pedalaman. Seperti suku Asmat, suku Ekagi. Itupun saya tidak yakin 100 % karena mungkin mereka sudah sedenter (tidak nomadis).
Oh iya tambah satu: nationality itu dalam bahasa Indonesia biasa diterjemahkan dengan "kewarganegaraan" pula. Meursault2004ngobrol 08:22, 29 April 2007 (UTC)

Waduh. Tambah lagi kerumitannya nih. Kalau nationality = "kewarganegaraan", lalu citizenship apa dong? :) Gawat, state saja kita belum punya terjemahannya ya? Lalu bagaimana nih? Banyak sekali istilah-istilah politik ini yang menurut saya penting untuk kita ketahui dan bedakan, tapi karena kebiasaan jadi sulit dilakukan. •• ivanlanin 10:54, 29 April 2007 (UTC)

Aduh mas Ivan, anda benar ... Setelah melihat2 artikel2 ini definisi banyak yang lain. Citizenship itu bukan kewarganegaraan. Dulu saya pernah dapat kuliah sedikit mengenai penataan negara dan sosiologi tapi saya belajar konsep-konsep Eropa. BTW menurut saya state paling cocok diterjemahkan dengan istilah "negeri" atau "praja", yaitu pranata resmi di suatu wilayah negara (=country). Yaitu pranata pemerintahan. Bagaimana kalau diadakan Wikiproject pranata politik dan sosial di NKRI? Meursault2004ngobrol 13:45, 29 April 2007 (UTC)

Wow, setuju. Kalau gak salah, waktu itu Wic2020 pernah mau menginisiasi sesuatu yang mirip deh. •• ivanlanin 14:57, 29 April 2007 (UTC)

"Sedangkan di Indonesia nama suku (bangsa) sudah menjadi sinonim dari etnisitas karena alasan politik." Alasannya apa ya Mas, kalau kebetulan Mas Revo tahu? Bisa tidak kita berupaya "meluruskan" dengan menggunakan etnik dan suku dalam konteks yang sesuai dengan definisi awalnya? Mungkin di dalam badan artikel kita jelaskan pengertian di Indonesianya. Kan salah satu fungsi Wikipedia (menurut saya) adalah meluruskan definisi istilah. •• ivanlanin 15:01, 29 April 2007 (UTC)

OK bagus :-) Nanti bikin halaman khusus ya dan isi pembicaraan ini dipindahkan ke sana. Saya ada sebuah alasan walaupun ini jangan dimasukkan ke artikel dulu sebab bersifat original research/riset asli. Pada waktu RI didirikan para Pendiri Indonesia harus menyatukan sebuah negara yang sangat majemuk, lalu mereka harus mengadakan apa yang disebut dengan istilah nation building menuju ke suatu "komunitas yang diimajinasikan" (imagined community, istilah Clifford Geertz kalau tak salah). Nah nation yang mau dibentuk ini adalah Indonesian nation. Jika nation ini sudah terbentuk nanti tentu saja tidak ada tempat untuk nation yang lain. Oleh karena itu istilah ethnic diterjemahkan menjadi suku, padahal mungkin juga tepat diterjemahkan dengan istilah "bangsa". Nah istilah suku atau suku bangsa mengasumsikan bagian dari suatu yang lebih besar. KBBI memberikan definisi "bagian" untuk salah satu definisi suku. Jadi suku Jawa, suku Sunda, suku Minangkabau dan sebagainya merupakan bagian dari bangsa Indonesia yang lebih besar. Tapi anehnya bangsa Indonesia kan tidak mencakup suku Jawa dan suku Minangkabau semuanya? Ada orang Jawa di Suriname, Malaysia, Kaledonia Baru dsb. Begitu pula ada orang Minang di Malaysia, Singapura dsb. Oleh karena itu istilah suku atau suku bangsa akhirnya menjadi satu dengan istilah "etnik/s". Sehingga kata suku digunakan pula untuk merujuk kepada suku Tionghoa, suku Arab dan bahkan suku Indo. Dari segi politik mungkin betul, tapi dari segi antropologis mungkin tidak. Begitulah pendapat saya. Terima kasih sebelumnya bersedia membaca :-) Meursault2004ngobrol 15:36, 29 April 2007 (UTC)

Imagined Communities (bentuk jamak, bukan tunggal) itu karangannya Ben Anderson. Nation-state biasanya diterjemahkan menjadi negara kebangsaan, kalau tidak salah. Seingat saya subject diterjemahkan menjadi kawula, bukan warga negara. Dulu pada masa Belanda warga jajahan di Hindia Belanda umumnya adalah kawula Belanda, tapi bukan warga negara, sehingga mereka tidak punya hak-hak yang sama dengan warga negara Belanda.Stephensuleeman 00:16, 30 April 2007 (UTC)
Oh iya Ben Anderson. Trims infonya. Saya mengambil terjemahan secara harafiah dari kamus Echols-Shadily, jadi bisa saja mereka interpretasinya lain. Tapi alternatif lain nanti bisa dimasukkan sebagai bahan perbandingan. Meursault2004ngobrol 00:23, 30 April 2007 (UTC)

Tabel

Saya telah memasukkan beberapa data yang di atas ini dalam sebuah tabel. Dalam tabel saya masukkan istilah-istilah Inggris dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Namun padanan dalam bahasa Belanda saya masukkan pula karena Indonesia sebenarnya berdasarkan sistem Belanda. Apalagi sistem hukum Indonesia memang berbeda dengan sistem hukum Anglo-Saxon. Namun tabelnya belum lengkap sekarang 23:57, 29 April 2007 (UTC)

Lema di KBBI terjemahan Indonesia
dari istilah Belanda
Istilah Belanda Istilah Inggris terjemahan Indonesia
dari istilah Inggris[1]
Lema di KBBI

negara, negeri, tanah air land country 1. negeri, negara. 2. tanah air

bangsa natie nation bangsa

kebangsaan, kewarganegaraan nationaliteit nationality kebangsaan


? national warga negara

negara, pemerintah staat state 1. negara bagian 2. negara


natie-staat (?) nation-state negara berbangsa tunggal

1. warga, 2. orang biasa, 3. warga kota (zaman pertengahan) burger citizen warga negara, warga kota

kewargaan burgerschap citizenship kewarganegaraan

warga onderdaan subject warga negara

bangsa, rakyat volk people 1. orang, 2. rakyat, 3. bangsa, rakyat, 4. anak negeri, 5. sanak keluarga, suku.

suku (bangsa), bani/keturunan stam tribe suku (-bangsa), rumpun

etnis etnisch ethnic kesukuan

kelompok etnis etnische groep ethnic group suku bangsa
    1. ^ Kamus Inggris-Indonesia oleh John Echols dan Hassan Shadily
Tolong diisi lebih lanjut. Meursault2004ngobrol 23:57, 29 April 2007 (UTC)

Wah, terima kasih rujukan awalnya Mas. Maaf nih harus kembali ke kehidupan nyata sementara :) Nanti malam saya upayakan untuk membuat halaman koordinasi proyeknya. Atau ada yang mau mulai dulu? •• ivanlanin 01:21, 30 April 2007 (UTC)

Puak, marga dan kaum kira-kira masuk di mana ya? --Gombang 05:36, 4 Mei 2007 (UTC)
Pertama kata kaum kelihatannya luas ya cakupannya. Saya belum lihat di kamus lagi tentang ini. Kalau marga itu sinonimnya "klan" ya. Jadi mungkin termasuk tribe seperti definisi Jared Diamond di atas ini. Kalau puak definisinya saya belum jelas. Belum saya lihat di kamus atau dokumentasi lainnya. Meursault2004ngobrol 10:38, 4 Mei 2007 (UTC)
Dari KBBI: puak n golongan;1 kelompok (orang dsb);perubahan nasib suatu puak dapat terjadi jika disertai dengan ikhtiar dan usaha yang sungguh-sungguh;2 partai: ada dua puak yang besar pengaruhnya di pemerintahan Inggris;3 kaum (golongan keluarga, suku bangsa): tiap-tiap puak mempunyai cara perkawinan yang sesuai dengan adat istiadatnya; berpuak-puak v bergerombol; berkelompok-kelompok: kelakuan orang ramai itu berasal dar zaman purba pada waktu manusia masih hidup berpuak-puak. --Gombang 10:57, 4 Mei 2007 (UTC)
Kalau begitu puak mungkin bisa disamakan dengan "marga" ya. Meursault2004ngobrol 11:10, 4 Mei 2007 (UTC)

Negara kebangsaan

From Wikipedia, the free encyclopedia Dari Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas

Negara bangsa adalah suatu bentuk negara yang memiliki territorium mana terutama satu bangsa hidup.
Negara adalah sebuah politik entitas ; bangsa merupakan budaya dan / atau etnis entitas. Istilah "negara-bangsa" berarti bahwa kedua berada pada territorium yang sama, dan ini membedakan negara bangsa dari jenis lain negara, yang ada sebelum. [1]


Contoh

contoh negara-bangsa :

  • Islandia : meskipun penduduknya terkait dengan kelompok etnis Skandinavia lainnya, budaya nasional dan bahasa hanya ditemukan di Islandia. Tidak ada minoritas lintas-perbatasan-tanah terdekat terlalu jauh.
  • Jepang : Jepang juga secara tradisional dilihat sebagai contoh yang baik dari negara-bangsa, meskipun Jepang termasuk minoritas dari etnis yang berbeda masyarakat Ryukyu , Korea , Cina , dan di pulau utara Hokkaido , penduduk asli Ainu minoritas; lihat juga Demografi Jepang .
  • Portugal : meskipun dikelilingi oleh negeri-negeri lain dan orang-orang, orang Portugis bangsa telah menduduki wilayah yang sama selama hampir 900 tahun. Bangsa Portugis modern adalah gabungan yang sangat tua dari sejarah populasi yang berbeda sebelumnya yang melintas dan menetap di wilayah Portugal modern: bangsa asli Iberia, Celtic, Mediterraneans kuno (Yunani, Fenisia, Roma), orang-orang Germanic seperti Suebi dan Visigoth, menyerang Berber dan Arab, dan Yahudi . [2]


Apa yang menyatakan ada sebelum negara-bangsa?


Divisi dari Kekaisaran Austro-Hongaria ke negara-negara bangsa di tahun 1918 garis utuh berwarna abu-abu: Perbatasan Austria-Hongaria pada tahun 1914; garis solid hitam: Batas pada tahun 1914; solid merah: Batas pada tahun 1920;


Kekaisaran Austriapada tahun 1914

Kerajaan Hongaria pada tahun 1914

Bosnia dan Herzegovinapada tahun 1914
Eropa, pada abad kedelapan belas, negara-negara non-nasional klasik adalah multi-etnis kerajaan, (di Austria-Hongaria, dengan Kekaisaran Rusia, dengan Kekaisaran Ottoman, dengan Kekaisaran Perancis, yang British Empire).


Karakteristik negara-bangsa

  • Mereka memiliki sikap yang berbeda untuk wilayah mereka, dibandingkan dengan dinasti kerajaan. Tidak ada bangsa akan menukar wilayah dengan negara lain hanya, misalnya, karena putri raja menikah.
  • Mereka memiliki berbagai jenis perbatasan, pada prinsipnya didefinisikan hanya dengan luas penyelesaian kelompok nasional, meskipun banyak negara bangsa juga mencari batas alam (sungai, pegunungan).
  • Karakteristik paling nyata adalah sejauh mana negara-bangsa menggunakan negara sebagai instrumen kesatuan nasional, dalam ekonomi, kehidupan sosial dan budaya.

Referensi

  1. Namun nasional "identitas pemersatu" bisa ada juga di negara-negara yang memiliki kelompok-kelompok etnis atau beberapa bahasa. Sebagai contoh, Swiss secara konstitusional konfederasi dari kanton , dan memiliki empat bahasa resmi, tetapi juga memiliki 'identitas nasional' Swiss, sejarah nasional, dan pahlawan nasional klasik, Wilhelm Beritahu Worin. (lihat: Thomas Riklin, 2005. mati unterscheidet Schweizerische sich "Bangsa" von der bzw Französischen ". Deutschen Bangsa"? [1]
  2. Terciptanya suatu etnis baru dari elemen berbeda yang dibahas di ethnogenesis .

Bacaan lebih lanjut

  • Hobsbawm, Eric J. (1992). Nations and Nationalism Since 1780: Programme, Myth, Reality. 2nd ed. Hobsbawm, Eric J. (1992). Bangsa dan Nasionalisme Sejak 1780: Programme, Myth, Reality. 2nd ed. Cambridge University Press. ISBN 0-521-43961-2 . Cambridge University Press. ISBN 0-521-43961-2 .
  • White, Philip L. (2006). White, Philip L. (2006). "Globalization and the Mythology of the Nation State," In AGHopkins, ed. Global History: Interactions Between the Universal and the Local Palgrave Macmillan, pp. 257-284. [2] "Globalisasi dan Mitologi Negara Bangsa," Dalam AGHopkins, ed: Global. Sejarah Interaksi Antara Universal dan Palgrave Macmillan Lokal, hal. 257-284. [2]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar